YB Clinic Bidik Pasien Muda Melalui Skin DNA Genomic Test

Gaby Syerly (kiri) Pemilik YB Clinic dan Ussy Sulistyawati (artis/klien YB Clinic)

Kini klinik kecantikan makin banyak. Tiap klinik menawarkan kekuatan berbeda-beda. Youth & Beauty Clinic by dr. Gaby Syerly menawarkan tema baru di lokasinya yang baru. Memiliki 12 ruang tunggu yang eksklusif, klinik yang berada di Kemang Square ini pun menawarkan tes kondisi kulit dari air liur pasien dan layanan perawatan kulit dengan laser yang lebih efektif hasilnya.

Menurut Gaby, pendiri yang juga dokter kecantikan, bukan hanya dokter kulit yang mendukung klinik ini agar pasien mendapat hasil maksimal, ia juga menggandeng dokter spesialis gizi terutama untuk program slimming dan kesehatan kulit.

Untuk menarik lebih banyak pasien terutama segmen muda, YB Clinic--(singkatan nama klinik—meluncurkan Skin DNA Genomic test. Test ini merupakan test satu-satunya di Indonesia, yang tujuannya untuk mengetahui seberapa risiko penurunan produksi kolagen kulit, risiko kerutan muncul, hiperpigmentasi  atau flek yang akan timbul, risiko inflamasi seperti jerawat dan risiko alergi.

“Tes ini baiknya dilakukan sejak usia muda atau remaja, agar kita bisa dengan tepat memberikan treatment kulitnya,” terang Gaby di Lurik Coffee & Kitchen Kemang (10/09/2018). Di kafe dan resto yang dimiliki Ussy Sulistyawati, artis, ini dokter Gaby menjelaskan hasil tes Skin DNA Genomic yang dilakukan Ussy 3 minggu lalu.

Gaby menjelaskan saat ini, pemeriksaan kulit yang ada kebanyakan melalui metode observasi klinis oleh dokter ataupun menggunakan skin analyzer. “Ada kelemahan dari metode observasi klinis skin analyzer ini, melihat kondisi kulit secara makro, tidak bisa memprediksi iesiko penuaan pada kulit di masa yang akan datang. Beda dengan Skin DNA Genomic, dengan mengambil sample air liur pasien yang kemudian kami bawa ke laboratorium di Korea, kami dapat memprediksi risiko penuaan pada kulit berdasarkan gen dan mampu merekomentasikan treatment yang sesuai dengan kebutuhan pasien, jadi sangat personal saran treatment-nya,” jelasnya.

Ia menyebut harga tes ini memang tidak murah sekitar Rp 4,5 juta, tapi cukup dilakukan sekali seumur hidup, mampu memprediksi risiko penuaan pada kulit berdasarkan gen. Skin DNA Genomic  menganalisa 13 gen yang berasosiasi dengan skin aging yang terbagi dalam 6 parameter yaitu Antioxidant system, pigmentation, inflammation system, collagen regeneration, wrinkle (aging), dan skin cell regeneration.

Gaby menyebut layanan terbaru lain dari YB Clinic yaitu ProYellow Laser tahun ini. Treatment yang berasal dari Jerman ini menjadi salah satu best seller YB Clinic yang telah diperkenalkan sejak bulan Mei 2018. ProYellow Laser merupakan Laser Diode pertama di dunia dengan panjang gelombang 577nm.

Berbeda dengan laser lain yang selalu berorientasi pada kulit orang asing atau yang berkulit putih, ProYellow Laser mempunyai efektifitas yang tinggi dan aman digunakan untuk tipe kulit Asia. Laser ini sangat selektif  terhadap pigmen dan komponen darah sehingga tidak menimbulkan efek samping yang umumnya terjadi pada penggunaan laser pada kulit Asia. Laser ini menggunakan teknologi dari Jerman dan sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan POM Amerika  (US FDA) untuk hasil uji klinis dan keamanan.

“Kalau layanan laser umumnya kan berwarna merah sinarnya dan bisa sampai 8 kali laser baru bisa menunjukkan hasil terbaik. Kalau ProYellow Laser cukup 4 kali sudah terlihat hasilnya,” jelas Gaby. ProYellow Laser bisa untuk mengatasi pigmentasi, kelainan pembuluh darah di kulit, jerawat aktif, dan peremajaan kulit. Ussy sudah merasakan layanan ini. “Saya ini sejak remaja masalah utama pigmentasi, jadi seperti orang bule, kulit wajah banyak bintik hitam, sekarang sudah teratasi,” ujar istri dari Andika Pratama ini.

 

 

DISCLAIMER* The result may vary. Depends on patient's condition.