Alasan Pentingnya Perawatan Kulit Sejak Dini

Jakarta, Beritasatu.com - Kulit tampil cantik, menawan, dan awet muda adalah impian semua orang. Tak heran apabila banyak yang melakukan perawatan kulit dan memilih cara instan untuk menolak hadirnya tanda-tanda penuaan, seperti kerutan, kantong mata, dan terlihat kusam. Padahal, cara terbaik menolak tua adalah dengan melakukan perawatan kulit sejak dini.

Dokter Anti Aging di Youth & Beauty Clinic, Dr Gaby Syerly, mengatakan, sebagai manusia mempunyai kodrat tiap tahunnya bertambah umur dan bertambah tua. Tua itu pasti tetapi menjadi muda itu pilihan. Hal itu bisa dilakukan atau penuaan bisa ditolak dengan merawat kulit, baik wajah maupun tubuh sejak dini.

"Dimulai dari usia 25 tahun sudah harus mulai perawatan untuk mencegah penuaan dini. Hal itu karena penuaan pada kulit dimulai dari usia tersebut," ungkap dr Gaby di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Namun, lanjut Dr Gaby, bagi mereka yang sudah berada di usia matang dan melewati umur tersebut, merawat kulit untuk menolak tua masih bisa dilakukan atau tidak ada kata terlambat. Salah satunya adalah dengan beberapa treatment seperti Ultherapy, Baby Stem Glow, Filler dan Botox, yang sangat disarankan untuk menghambat penuaan.

"Dengan lebih mengedepankan pola hidup sehat dan terlihat awet muda, kami berharap para wanita dan pria akan tampil maksimal serta lebih percaya diri. Perlu diperhatikan adalah treatment tersebut sudah tersertifikasi dan aman digunakan. Mulai dari klinik yang terdaftar resmi, produk yang aman, hingga dokter yang berkualitas dan sudah diakui," tambah dr Gaby.

Lebih lanjut, dr Gaby menjelaskan, Baby Stem Glow adalah perawatan berbahan dasar plasenta bayi yang berguna untuk memperbaiki jaringan dan tekstur kulit dengan menyuntikan di area seluruh wajah. "Treatment ini halal dan aman.
Sebelum dilakukan penyuntikan, pasien akan di tes alergi terlebih dahulu," jelasnya.

Menurut dr Gaby, tak kalah penting dalam perawatan kulit adalah pemeriksaan kulit yang ada kebanyakan melalui metode observasi klinis oleh dokter ataupun menggunakan skin analyzer, dimana ini adalah suatu kelemahan yang hanya melihat kondisi kulit secara makro, tidak bisa memprediksi resiko penuaan pada kulit di masa yang akan datang.

"Skin DNA Genomic menjadi salah satu hal dasar untuk solusi terbaik dalam mengatasi hal tersebut. Skin DNA Genomic hanya mengambil sample air liur pasien dan dibawa ke laboratorium di Korea," tambah dr Gaby.

Gunanya, jelas dr Gaby, untuk mengetahui seberapa resiko penurunan produksi kolagen kulit, resiko kerutan muncul, hiperpigmentasi atau flek yang akan timbul, resiko inflamasi seperti jerawat dan resiko alergi. Lalu dari hasil tes tersebut bisa mengetahui treatment apa yang baik dan cocok secara personal.

"Untuk mengetahui gizi dan pola makan yang baik juga bisa didukung oleh pemeriksaan test Nutrigenomic, dimana sample air liur akan dibawa ke Lab di Kanada," tutupnya.


Sumber: Investor Daily

 

 

DISCLAIMER* The result may vary. Depends on patient's condition.