Hanoi, VIVA – Filler merupakan salah satu prosedur kosmetik non bedah, yang bekerja dengan cara menyuntikkan zat ke bawah kulit. Treatment ini dapat membantu menghilangkan kerutan, garis halus, hingga membuat wajah lebih kencang.
Perawatan filler sendiri banyak diminati, mengingat kebutuhan akan perawatan anti aging begitu digandrungi. Namun, dokter memperingatkan agar tak berlebihan melakukan filler, kenapa? Scroll untuk tahu lebih lanjut yuk!
Direktur Utama Youth & Beauty Clinic, dr. Gaby Syerly menjelaskan, filler jika berlebihan akan membuat overfilling. Dia pun mengaku selalu tegas mengedukasi dan memberikan tindakan penyuntikan filler sesuai kebutuhan bukan keinginan pasien.
“Tujuan penyuntikan filler bukan hanya sekadar mengisi area kosong, akan tetapi lebih mempertemukan nilai seni dari kaca mata dokter untuk membuat tampilan wajah seseorang menjadi lebih muda dan simetris,” ujar dokter Gaby dalam keterangannya, dikutip Sabtu 7 Desember 2024.
Suntik filler berlebihan diketahui dapat menyebabkan berbagai efek samping, di antaranya overfilling syndrome (tampilan wajah asimetris dan tidak alami), wajah kaku, ketergantungan dan membuat wajah menjadi kemerahan, bengkak, nyeri, gatal dan timbul ruam di kulit.
Sementara risiko paling serius yang terkait dengan filler dermal adalah penyuntikan yang tidak disengaja ke dalam pembuluh darah. Filler yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan nekrosis kulit (kematian jaringan), stroke, atau kebutaan.
Sumber: Viva.co.id
Ada Risiko Serius! Dokter Peringatkan Bahaya Filler Berlebihan
- By: Web Admin